Cari Blog Ini

Sabtu, 21 Desember 2013

Menelisik Peranan Kaum Ibu di Masa Kini

Tepatnya pada 22 Desember 1959, Hari Ibu ditetapkan oleh bapak presiden pertama melalui Dekrit Presiden Nomor 316. Misi penetapan Hari Ibu itu tidaklah lain kecuali untuk mengenang dan tidak melupakan sejarah semangat perjuangan kaum perempuan khususnya kaum ibu menuju kemerdekaan dan pembangunan bangsa Indonesia.
Disebutkan bahwa 22 Desember adalah tonggak sejarah perjuangan kemerdekaan oleh kaum ibu dan perempuan Indonesia. Pada 22/12 sampai dengan 25/12/1928 mereka melaksanakan kongres perempuan Indonesia yang pertama di Yogjakarta, sebagai symbol dari perhimpunan pergerakan perjuangan kaum perempuan merebut kemerdekaan bangsa.
Kongres itu beranggotakan sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Bagian dari agenda pokok yang mereka tetapkan adalah mensinergikan organisasi-organisasi perempuan Indonesia dalam sebuah federasi dengan menghapus titik-titik perbedaan latar belakang politik, suku, status social, dan bahkan agama guna mnuju persatuan melawan kemerdekaan indonesia.(detik.com)
Dan dari kongres perempuan pertama, dihasilkan beberapa rumusan rekomendasi penting terhadap pemerintah diantaranya adalah sebagai berikut: mengijinkan kaum perempuan untuk ikut berjuang melawan kemerdekaan, memberikan ruang bagi kaum perempuan untuk ikut berpartisipasi dalam segala aspek pembangunan bangsa, pemberian beasiswa terhadap anak perempuan, pembangunan infrastruktur sekolah perempuan, penolakan tradisi perkawinan anak perempuan dibawah umur termasuk kawin paksa, pemberlakuan syarat-syarat perceraian yang tidak merugikan hidup kaum perempuan, pemberian gizi dan kesehatan bagi kaum ibu dan anak perempuan dan beberapa poin penting lainnya.
Hal demiklianlah, yang mendasari pentingnya kita khususnya kaum ibu mengenang jasa-jasa mereka agar tidak dituduh melupakan sejarah. Namun dibalik pengenangan dan peringatan itu kita jangan cuma terlena dan terbuai dengan kemilangan mereka, sehingga kita melupakan akan peranan kaum ibu dalam mencetak generasi bangsa saat ini. Bagaimanakah semangat juang kaum ibu saat ini dalam melahhirkan generasi bangsa yang baik? Adakah dalam diri mereka kesemangatan untuk melahirkan pahlawan-pahlawan masa kini? Atau malah sebaliknya?
Sangatlah pas pada moment ini jika kita menelisik dan melihat kembali realitas peranan kaum ibu dalam mencetak dan mendidik generasi bangsa yang baik. Pasalnya, ibu adalah pendidik pertama dan utama bagi gerasi bangsa. Ibu adalah sekolah terdepan yang sangat menentukan karakter peserta didik. Ibu adalah sebagai barometer baik tidaknya suatu generasi. Generasi yang baik akan ditentukan oleh benar tidaknya ibu mengasuh dan mendidik sang anak sebagai generasi bangsa. Generasi akan baik dan unggul jika ibu mengasuh dan mendidiknya dengan baik.
Namun setelah kita membaca realitas kaum ibu saat ini, banyak dari mereka yang kurang baik bahkan tidak becus mengasuh dan mendidik anaknya. Mereka mengesampingkan dan bahakn melupakan tugas-tugas keibuan. Mereka lebih terlena dan terbuai dengan tugas-tugas yang berbau meterialistik terbawa arus mengayikkan. Sehingga tak sedikit dari generasi bangsa saat ini yang mempunyai mental ciut, tidak beradab dan tidak bermoral, yang berpotensi membuat kerusakan dan kekerasan.
Hal itu terjadi, karena mereka kaum ibu tidak sadar bahwa tugas-tugas kibuan itu merupakan bentuk dan wujud dari perjuangan yang sngat mulia dan istimewa baik secara vertical maupun horizontal. Maka dari itu diharuskan bagi pemerintah, berbagai elemen masyarakat lainnya dan kaum bapak untuk membantu dan membangunkan mereka dari hal-hal yang dapat mengalihkan kaum ibu dari tugas pokoknya sebgai ibu. Karena bagaimanapun tidak keharmonisan suatu Negara dan bangsa sangat bergantung pada generasinya. Jika generasi baik maka Negara juga akan baik. Dan generasi tak akan pernah baik jika kaum ibu tidak betul-betul baik untuk menjadi sekolah yang baik.
SELAMAT MEMPERINGATI HARI IBU!
Semoga kaum ibu masa kini betul-betul sadar akan peranannya sebagai ibu, untuk kemudian mereka mempunyai tekad yang sungguh-sungguh untuk melahirkan generasi yang baik, beradab dan bermora

Tidak ada komentar:

Posting Komentar